logo

Kursus Teologi

                                             

 

 

A. Sejarah Singkat

Kehidupan Awam di Keuskupan Surabaya yang penuh semangat untuk belajar akan iman Katolik menggerakkan pribadi Eddy Gunawan untuk belajar Teologi. Dia memulai studinya di sebuah Kursus Teologi yang diadakan di Universitas Katolik Dhamar Cendika (UKDC) sebagai wujud gerak hatinya untuk mengenal lebih baik ajaran Gerejan Katolik. Setelah mengikuti 6 Semester Kursus Teologi Katolik di UKDC, Pak Eddy mulai tumbuh keinginan yang digerakkan oleh kegelisahan jiwanya bahwa orang awam perlu mengenal ajaran Katolik dengan benar, terutama bagi mereka di Surabaya Barat yang belum memiliki kursus serupa. Untuk itu,  Pak Eddy memberanikan diri ke Pastor Paroki tempat beliau tinggal, St Yakobus Citraland, yang saat itu dijabat oleh Rm Prima Novianto, Pr supaya kursus yang sama dapat terlaksana di Kevikepan Surabaya Barat.

Menimbang-nimbang permintaan diadakannya Kursus Teologi itu, Rm Prima Novianto pada tahun 2016 menyambut rencana itu dan memberikan kesempatan kepada Pak Eddy untuk memulainya di Paroki Citraland. Namun, Pak Eddy, yang sejak awal memiliki cita-cita bahwa Kursus Teologi yang baru itu bukan untuk Paroki saja, meutuskan untuk pergi bersama-sama Bu Anita Lie menghadap Romo Didik dan Romo Eko sesuai dengan saran dari Romo Novi bahwa membuka kursus teologi setingkat Kevikepan perlu izin Uskup.

Bertandangnya Pak Eddy bersama dengan Bu Anita Lie ke Keuskupan menghasilkan buah yaitu Keuskupan Surabaya memberi lampu hijau untuk menyelenggarakan Kursus di Kevikepan Surabaya Barat. Sambutan ini kemudian berlanjut dengan Rm Rony sebagai Romo Komisi Kateketik meminta Pak Eddy menghubungi Rm Edi Laksito di STPD di mana terdapat Program Teologi bagi para calon imam. Setelah itu, Pak Eddy dan Rm Nanglik mulai menggagas bersama program Kursus Teologi ini dengan menentukan Visi-Misi dan kurikulum Kursus Teologi yang baru ini pada 18 Juni 2017.  

Setelah rumusan Visi-Misi dan Kurikulum selesai dan mendapatkan persetujuan dari Bapak Uskup pada tanggal 22 Juli 2017, Kursus Teologi dibuka pertama kali dengan Misa Pembukaan oleh Rm Edi Laksito di Paroki St. Yakobus Citraland pada tanggal 3 Agustus 2017.

Dua tahun setelah Kursus Teologi berjalan, Rm Benny Suwito merasa perlu agar Kursus Teologi ini juga memberikan kontribusi untuk Pembinaan Asisten Katekis Paroki. Inilah kemudian pada tahun 2019 dimulai pula Program Pastoral Katekese yang membina awal di Paroki untuk bisa terlibat karya katekese di Paroki masing-masing. Pada tahun yang sama, Kursus Teologi di Universitas Katolik Dharma Cendika dilebur menjadi satu di bahwa satu payung Kursus Teologi Katolik Keuskupan Surabaya ini.

 

B. Visi dan Misi

 

Visi

Terwujudnya Lembaga Pendidikan dan Pembelajaran Teologi Katolik yang bersumber dari Kitab Suci, Tradisi dan Ajaran Gereja bagi umat awam untuk aktif dalam pelayanan pastoral.

 

Misi

  1. Membentuk kebanggaanan Umat Katolik terhadap Gereja Katolik.
  2. Menumbuhkan kedewasaan iman umat Katolik sebagai murid Kristus.
  3. Menumbuhkan pemahaman dan kemampuan umat dalam menjelaskan ajaran Gereja Katolik.
  4. Menumbuhkan semangat dan perilaku misioner umat Katolik.
  5. Menumbuhkembangkan minat awam Katolik untuk aktif ambil bagian dalam pelayanan Pastoral.

 

C. Prinsip Penyelenggaraan:

  1. KTK adalah wadah pembelajaran umat dalam bidang Teologi Katolik di bawah kewenangan Yurisdiksi Keuskupan Surabaya.
  2. Penyelenggaraan KTK dilaksanakan oleh pengurus KTK di bawah koordinasi Istitutum Theologicum Ioannis Mariae Vianney Surabayanum (IMAVI).
  3. Keanggotaan dalam kepengurusan KTK ditentukan dalam musyawarah bersama berdasarkan prinsip pelayanan Kristiani.
  4. KTK terbuka bagi partisipasi dan kerja sama dengan paroki, kelompok-kelompok kategorial, dan pihak-pihak lain di Keuskupan Surabaya untuk melaksanakan misinya.

 

D. Profil Lulusan

  1. Mencintai panggilannya sebagai kaum awam
  2. Memiliki semangat dedikasi dan disiplin yang tinggi
  3. Memiliki semangat kerja sama yang baik
  4. Memahami pengetahuan tentang teologi dasar, yang meliputi Kitab Suci, tradisi, dan ajaran Katolik
  5. Memiliki pengetahuan dan ketrampilan pengajaran yang memadai